Ajoes, begitulah sebagian besar teman-teman, sahabat, dan orang-orang yang tahu siapa saya memanggilku. Aneh? mungkin iya. Tapi saya cukup nyaman dengan panggilan itu.
Sebagai seseorang yang asli berdarah Bali, nama itu tidaklah lazim. Tapi buat apa juga mempermasalahkan sebuah nama, apalagi nama panggilan.
Hampir 6 tahun sudah saya jauh pergi dari tanah kelahiran. Mencoba mencari makna hidup yang sebenarnya, mencoba memanfaatkan karunia Tuhan demi keluarga, sahabat dan teman-teman saya.
Surabaya. Itulah kota dimana aku hidup, bekerja, belajar, dan tempa yang menantang sebagai ajang untuk mengembangkan diri. Memang dibutuhkan nalar dan naluri yang kuat. Tahu mana yang baik dan mana yang buruk sudah jadi satu keharusan.
Di kota ini juga aku mengenal dunia fotografi. Belajar meski secara otodidak.
Meski fotografi bukan sebagai profesi, tapi cukup untuk menghibur di kala penat dengan dunia pekerjaan.
Akhirnya timbul ide untuk membuat blog. Dibuatlah blog ini. Meski masih kacau balau.
Kenapa saya namai "Mata dan Kamera saya"?
Cukup simpel jawabannya. Mata dan kamera bekerja dengan cara yang hampir sama. Kemanapun saya pergi, mata dan kamera saya pasti ikut. Ya iyalah...mata kan gak bisa dilepas, terus ditaruh di meja gitu.
Sebagian besar dari apa yang saya lihat dan menurut saya menarik, kamera saya juga wajib "melihatnya".
Sekali lagi saya tekankan bahwa saya bukan seorang fotografer. Saya hanya orang yang suka usil.
Tetap semangat, tetap berusaha menjadi yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar