Rabu, 22 Februari 2012

TEWUR BELUM TENTU BERARTI RUWET

Pernahkah anda jatuh cinta atau paling tidak suka kepada seseorang hanya dari sebuah ekspresi seseorang. Contohnya suka karena melihat senyumnya. Menurut anda aneh? Menurut saya semua itu fine-fine saja. 
Cinta, ijinkan saya menyebutnya seperti itu, merupakan sebuah anugerah. Sesuatu yang spesial apalagi cinta pada pandangan pertama. Begitu juga dengan apa yang saya alami. 11-12 lah... Beberapa orang yang belum mengerti saya, mungkin menamai saya playboy atau istilah negatif lainnya. Saya yakin siapapun tidak suka mendapat predikat seperti itu dengan catatan orang itu masih dalam kondisi normal. Tapi bagi saya, penilain negatif orang lain merupakan sebuah cambuk untuk menepis semua ke-negatifan itu menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Di awal tahun yang disebut-sebut sebagai tahun kiamat, hadirlah seseorang. Awalnya saya cuek. Karena memang seperti itu kebiasaan saya. Bertegur sapa?? Tidak. Bukan sifat sosial saya. Saya hanya mengangguk, tersenyum kecil. Begitu juga dengan dia. mengangguk dan tersenyum. Tapi ada sesuatu yang berbeda dari senyuman yang terlontar dari bibir itu. Seandainya saya berhasil mengungkapkan dengan tepat tentang senyuman itu, saya kira anda bisa merasakan senyuman itu, meskipun anda tidak melihatnya.  Tapi maaf, saya tidak sanggup. Berawal dari semua itu, setiap hari yang saya lalui selalu di warnai dengan senyuman. Meskipun sesekali saya mencuri waktu hanya demi melihat senyuman itu. 
Penasaran?? Pasti. Bukan Ajoes namanya kalau tidak penasaran. Banyak hal yang ingin saya ketahui secara lebih pribadi dengan "owner" senyuman itu. Belakangan saya tahu nama panggilannya dari seorang teman. Tidak cukup sampai disitu. Memanfaatkan situs jejaring sosial, saya mencoba mencari sebuah account dengan nama seperti itu. Dan...bingo... ada sebuah nama yang kebetulan ada satu teman saya yang juga berteman dengan sang owner. Friend request sent. Beberapa hari berlalu dan saya juga sempat lupa dengan senyuman itu karena aktifitas dan pekerjaan yang lagi menumpuk. Suatu hari baru inget kembali dengan masalah senyuman itu. Aku ketik sebuah PM. Balasan diterima. Tidak terasa 300 lebih percakapan sudah terjadi dan dari situ juga sebuah keakrabab terjadi. Termasuk sebuah nomor dari operator selular yang beroperasi di HP miliknya juga sudah ada dikantong. Dari percakapan itu hanya satu kata yang pantas untuk mengungkapkan semua tentang dia. Ruwet, Tewur, alias kacau.
Hari-hari berikutnya menjadi hari yang menarik, penuh semangat, dan hari yang aneh. Meskipun saya sudah tahu siapa dia, status dia. Tidak masalah. Saya hanya ingin berteman. Untuk saat ini. Karena tidak bisa disembunyikan bahwa saya suka sama dia. 
22. Saya harap anda paham maksud saya. Sesuatu yang tidak direncanakan terjadi. Kesabaran akhirnya membuahkan hasil. Ada satu kesempatan untuk bisa menghabiskan waktu berdua, membicarakan hal-hal yang tidak penting sama sekali sampai masalah pribadi yang mungkin tidak seharusnya diceritakan. 3 jam terasa cepat berlalu. 3 jam untuk saling curhat. Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya. Ya iyalah...aku pulang dia juga pulang. Uda malam kaleee....
Overal, apa yang saya rasa sejak awal ternyata tidak salah. Saya suka dia. Sayang? mungkin.
Tapi dia adalah dia. Saya dalah saya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar